Rudal Rusia Bikin Musuh Berpikir 2 Kali, Sebuah Pesawat Bikin Gempar AS

Rudal Rusia Bikin Musuh Berpikir 2 Kali, Sebuah Pesawat Bikin Gempar AS

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu (20/4) waktu setempat, bahwa Rusia telah berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat. Putin menyebut senjata yang mampu membawa muatan nuklir itu akan membuat musuh-musuh Kremlin “berpikir dua kali.”

Dilansir dari kantor berita setempat, Kamis (21/4/2022), Sarmat – dijuluki Setan 2 oleh para analis Barat – adalah salah satu rudal generasi berikutnya yang disebut Putin “tak terkalahkan,” dan yang juga termasuk rudal hipersonik Kinzhal dan Avangard.

Bulan lalu, Rusia mengatakan telah menggunakan Kinzhal untuk pertama kalinya dalam peperangan untuk menyerang target di Ukraina, di mana pasukan Rusia telah terlibat dalam operasi militer khusus sejak 24 Februari.

Mengerikan! Lebih dari 1.000 mayat warga sipil saat ini sedang disimpan di kamar-kamar mayat di Kiev, ibu kota Ukraina. Mayat-mayat itu ditemukan setelah pasukan Rusia menarik diri dari daerah sekitar Kiev.

Rudal Rusia Bikin Musuh Berpikir 2 Kali, Sebuah Pesawat Bikin Gempar AS

“1.020 mayat warga sipil, hanya warga sipil, di seluruh wilayah Kiev telah ditemukan,” kata Olga Stefanishyna, Wakil Perdana Menteri untuk Integrasi Eropa dan Euro-Atlantik Ukraina, kepada media, Kamis (21/4/2022).

“Ini bukan hanya warga sipil yang dikumpulkan dari gedung-gedung, tetapi juga di jalan-jalan,” kata pejabat senior Ukraina itu, merinci bahwa kematian tersebut terjadi pada awal-awal invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari lalu.

Gedung parlemen Amerika Serikat atau Capitol AS sempat melakukan evakuasi pada Rabu (20/4) waktu setempat gegara peringatan keliru yang dikeluarkan setelah polisi melacak sebuah pesawat yang mereka sebut sebagai “kemungkinan ancaman’. Namun, ternyata pesawat itu hanya membawa para penerjun payung sebagai bagian dari pertunjukan pra-pertandingan bisbol.

Dilansir dari kantor berita AS, Kamis (21/4/2022), polisi yang bertugas melindungi kompleks di jantung pemerintah AS di Washington itu, mengeluarkan pernyataan awal tak lama setelah pukul 18:30 waktu setempat, yang menyatakan mereka telah memerintahkan evakuasi karena mereka “melacak sebuah pesawat yang menimbulkan kemungkinan ancaman.”

Sontak, berita itu menjadi berita utama hanya dalam beberapa menit di Amerika Serikat, di mana kenangan akan serangan teroris 11 September 2001 terhadap gedung World Trade Center di New York masih menyisakan duka.

Rusia mengumumkan telah berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang berkemampuan nuklir. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut rudal Sarmat — dijuluki Setan 2 oleh para analis Barat — itu akan membuat musuh-musuh Kremlin “berpikir dua kali”. Apa kata pemerintah Amerika Serikat?

Zelensky Memperingatkan Rusia Bisa Gunakan Senjata Kimia, Minta Barat Beri Lebih Banyak Sanksi

Zelensky Memperingatkan Rusia Bisa Gunakan Senjata Kimia, Minta Barat Beri Lebih Banyak Sanksi

Invasi Rusia, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi, telah bergeser dari gerbang Kyiv ke timur Ukraina, dengan serangan besar-besaran yang diperkirakan akan terjadi di sana.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada Senin (11/4/2022), bahwa Rusia dapat menggunakan senjata kimia di Ukraina.
Dia pun meminta Barat untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskwa yang disebut akan menghalangi pembicaraan tentang penggunaan senjata semacam itu.

Ada sejumlah laporan yang belum dikonfirmasi pada Senin, menunjukkan bahwa senjata kimia telah digunakan di pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan yang terkepung.

“Kami menangani ini dengan sangat serius,” kata Zelenskiy dalam video pidato pada Senin malam, dilansir dari media lokal.

Dia tidak mengatakan senjata kimia telah digunakan.

“Saya ingin mengingatkan para pemimpin dunia bahwa kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh militer Rusia telah dibahas. Dan pada saat itu, itu berarti bahwa perlu untuk bereaksi terhadap agresi Rusia dengan lebih keras dan lebih cepat,” ungkap dia.

Zelensky Memperingatkan Rusia Bisa Gunakan Senjata Kimia, Minta Barat Beri Lebih Banyak Sanksi

Ajudan Wali Kota Mariupol, Petro Andryushchenko, telah menulis di saluran Telegramnya bahwa laporan tentang serangan kimia belum dikonfirmasi dan dia berharap untuk dapat memberikan perincian dan klarifikasi nanti.

Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan Amerika Serikat (AS) mengetahui laporan tersebut.

“Kami tidak dapat mengonfirmasi saat ini dan akan terus memantau situasi dengan cermat,” kata Kirby.

“Laporan-laporan ini, jika benar, sangat memprihatinkan dan mencerminkan kekhawatiran yang kami miliki tentang potensi Rusia untuk menggunakan berbagai agen pengendali kerusuhan, termasuk gas air mata yang dicampur dengan bahan kimia, di Ukraina,” ungkap dia.

Invasi Rusia, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi, telah bergeser dari gerbang Kyiv ke timur Ukraina, dengan serangan besar-besaran yang diperkirakan akan terjadi di sana.
Uni Eropa (UE) mengatakan pada Senin, bahwa lebih banyak sanksi terhadap Rusia adalah sebuah pilihan.

“Sudah waktunya untuk membuat paket ini sedemikian rupa sehingga kita tidak akan mendengar bahkan kata-kata tentang senjata pemusnah massal dari pihak Rusia,” kata Zelenskiy.

“Embargo minyak terhadap Rusia adalah suatu keharusan. Setiap paket sanksi baru terhadap Rusia yang tidak mempengaruhi minyak akan diterima di Moskwa dengan senyuman,” ungkap dia.