Rugi Induk Shopee Makin Bengkak, Harta Bos Rp250 T Lenyap!

Rugi Induk Shopee Makin Bengkak, Harta Bos Rp250 T Lenyap!

Induk Shopee dan Garena, Sea Ltd sedang mengalami nasib buruk. Harga sahamnya di bursa saham Amerika Serikat (AS) turun dan membuat kapitalisasi pasar perusahaan dengan nilai US$1 triliun hilang.

Ternyata ini juga berdampak pada kekayaan sang bos, pendiri serta CEO Sea Ltd, Forrest Li. Dia pernah dilaporkan menjadi orang terkaya di Singapura dengan US$22 miliar atau setara Rp 319 triliun.

Rugi Induk Shopee Makin Bengkak, Harta Bos Rp250 T Lenyap!

Namun saat ini hartanya lenyap. Sebab data Bloomberg Billionaires Index menyatakan kekayaan Forrest Li hanya tinggal US$4,7 miliar (Rp 68,15 triliun) dengan begitu uangnya hilang mencapai Rp 250,85 triliun dan tak lagi menjadi orang terkaya di Singapura.

Pada kuartal pertama tahun lalu, Sea juga melaporkan kerugian bersih yang membengkak. Hal itu disebabkan karena perusahaan sedang mempercepat ekspansinya.

Penurunan kekayaan Forrest Li ini menunjukkan kerentanan saham sektor teknologi. Peningkatan pesat kekayaan ini ditopang meningkatnya oleh tingginya permintaan untuk layanan perusahaan seperti e-commerce Shopee dan gim Garena selama pandemi.

Namun ternyata ada ancaman perang Ukraina dan Rusia, serta kenaikan suku bunga acuan karena bank sentral akan berusaha untuk mengendalikan inflasi yang sudah naik.

“SEA akan menghadapi tantangan yang meningkat pada tahun 2022,” kata Managing Director Blue Lotus Capital, Shawn Yang.

Channel News Asia melaporkan perwakilan Sea menolak untuk berkomentar untuk masalah ini https://www.americanriverbrewingcompany.com/.

Penurunan kekayaan itu bukan hanya terjadi pada Forrest Li saja. Ada bos Zoom, Eric Yuan kehilangan kekayaan US$4,4 miliar serta Jeff Bezos pendiri Amazon yang penurunan kekayaan menjadi US$58 miliar.

Alasan Shopee Berhenti Beroperasi di India pada Maret 2022

Alasan Shopee Berhenti Beroperasi di India pada Maret 2022

Shopee memutuskan untuk menghentikan bisnisnya di India pada Maret 2022, meski baru enam bulan beroperasi. Sebagaimana diberitakan media lokal pada Selasa (29/3/2022), juru bicara Shopee menjelaskan, e-commerce raksasa itu memutuskan untuk berhenti beroperasi di India karena ketidakpastian yang kini melanda pasar global.

Akan tetapi, juru bicara Shopee itu tidak menjelaskan secara rinci tentang maksud dari ketidakpastian yang melanda pasar global tersebut. Meski begitu, dia mengatakan, Shopee akan membantu para penjual yang telah bergabung dengan Shopee untuk melakukan proses penutupan toko online secara lancar.

“Selama masa transisi ini, kami akan fokus untuk mendukung komunitas penjual dan pembeli lokal (India), begitu juga tim lokal, untuk membuat prosesnya (penutupan toko) selancar mungkin,” kata seorang juru bicara Shopee, dikutip melalui americanriverbrewingcompany.com.

Pihak Shopee menuturkan bahwa mereka akan terus berupaya untuk memberikan dampak positif bagi komunitas global dan memperbaiki kehidupan pengguna yang kurang terlayani melalui teknologi.

Rencananya, Shopee akan menutup layanannya di India dan memproses seluruh pesanan yang masuk sebelum Selasa (29/3/2022) dini hari waktu setempat.

Setelah itu, Shopee akan membuka layanan after sales dan menerima keluhan pelanggan, selama beberapa waktu selanjutnya.

Alasan Shopee Berhenti Beroperasi di India pada Maret 2022

Shopee di India beroperasi pada Oktober 2021

Shopee resmi beroperasi di India pada Oktober 2021 lalu. Shopee pun langsung menawarkan beragam benefit bagi para pengguna lokal, seperti gratis ongkos kirim (ongkir) dan biaya admin.

Peluncuran Shopee di India ternyata tidak disambut baik. Pasalnya, salah satu organisasi yang menghimpun para pedagang India (CAIT) sempat mengkritik Shopee dan protes kepada pemerintah, termasuk kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi.

CAIT khawatir kehadiran Shopee justru mengancam para pedagang lokal dan ekosistem pasar atau e-commerce yang telah lebih dulu beroperasi di India, seperti Meesho dan Flipkart.

Hengkangnya Shopee dari India terjadi sekira satu bulan setelah produk buatan Sea Group Limited lainnya, Free Fire dari Garena, diblokir di India pada Februari lalu.

Meski begitu, penutupan Shopee di India disebut tak berkaitan dengan pemblokiran Free Fire di India.