Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Harus Diketahui

Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Harus Diketahui

Virus Covid-19 varian Omicron saat ini tengah merajalela, termasuk di Indonesia. Sampai saat ini, tak sedikit masyarakat Indonesia yang terpapar.

Melalui situs resmi kemenkes.go.id, belum lama ini Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa tingkat penularan Omicron cukup cepat. Dia menjelaskan, virus Covid-19 varian Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam.

“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ungkap Budi Gunadi.

Untuk itu, kata dia, perawatan di rumah sakit lebih rendah ketimbang varian Delta. Begitu juga dengan tingkat keparahannya, sehingga pemerintah memiliki cara yang agak berbeda dalam menangani Omicron dibanding Delta.

Menurut Menkes Budi, gelombang Omicron ini pemerintah tak menyiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur karena tingkat keparahannya rendah. Penderita dengan gejala ringan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman).

“Yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di-treatment oksigen,” ucap Menkes Budi.

Meski begitu, diingatkan bahwa masyarakat tetap harus waspada. Terpenting tetap memakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi.

“Bila terpapar, tak usah panik. Disiplin isoman dan minum vitamin. Jika ada gejala ringan minum obat,” jelas Budi.

Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Harus Diketahui

Berikut gejala Omicron selengkapnya melansir artikel dari situs aliansi vaksin GAVI dihimpun https://www.americanriverbrewingcompany.com/:

1. Hidung Pilek

Prof Tim Spector yang mengumpulkan data melalui aplikasi ZOE COVID Study Symptom mengungkap gejala umum pada orang yang terkena Omicron.

Hidung pilek merupakan gejala yang paling umum. Otoritas kesehatan di Inggris Raya bahkan meminta masyarakat untuk berasumsi sudah terkena Covid-19 jika mengalami gejala ini.

2. Radang Tenggorokan/Batuk

Batuk-batuk masih menjadi tanda utama terkena Covid-19, termasuk di varian Omicron.

Selain itu, radang tenggorokan juga menjadi tanda gejala terkena Omicron.

3. Indra Penciuman dan Perasa

Masalah indra penciuman dan perasa juga masih menjadi gejala Covid-19. Gejala ini terutama memberatkan bagi penderita Long Covid.

Bagi penderita Long Covid, gejala ini bisa berubah menjadi parosmia, sehingga aroma yang biasa harum, seperti shampoo, justru jadi aroma tak menyenangkan.

Meski demikian, hanya satu dari lima penderita Omicron yang mengalami ini.

4. Kelelahan

Satu lagi faktor terkena varian Omicron, yakni kelelahan. Faktor kelelahan bisa menjadi sinyal yang membedakan Covid-19 dan penyakit flu biasa.

GAVI mencatat bahwa oleh karena gejala-gejala ini juga muncul di penyakit menular lainnya, serta masalah indra perasa dan penciuman juga berkurang di Omicron, maka dibutuhkan testing yang bisa diandalkan untuk membedakan Covid-19 dari infeksi pernapasan lainnya.

5. Nyeri Otot/Punggung

Di Afrika Selatan, laporan pertama varian Omicron adalah rasa sakit di bagian bawah punggung.

Ada juga laporan-laporan myalgia atau nyeri otot.

5 Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Perlu Diwaspadai

5 Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Perlu Diwaspadai

Kasus penyebaran virus Covid-19 varian Omicron semakin meningkat akhir-akhir ini. Saat ini, Omicron sudah masuk kategori varian of concern (VOC) Covid-19 di berbagai negara.

Masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri gejala Omicron agar pencegahan penularan dan penanganannya dapat dilakukan dengan segera.

Melansir CNBC, dokter sekaligus Kepala Asosiasi Medis di Afrika Selatan, Angelique Coetzee mengatakan, gejala varian omicron sangat bisa dideteksi terutama saat menyerang tubuh manusia.

Selain itu, lanjut Coetzee, ciri-ciri gejala Omicron termasuk ringan sehingga cukup sulit dibedakan seperti penyakit flu pada umumnya.

Ciri-Ciri Gejala Omicron

5 Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Perlu Diwaspadai

Berdasarkan hasil penelitian, ciri-ciri paling umum yang menunjukkan seseorang terkena infeksi Covid-19 varian omicron adalah sebagai berikut:

1. Sakit tenggorokan tapi tidak batuk

Sakit tenggorokan disertai batuk merupakan salah satu gejala umum ketika seseorang dinyatakan terinfeksi virus Covid-19.

Tapi pada varian Omicron, sakit tenggorokan cenderung terasa gatal, kering, bahkan tanpa disertai batuk.

2. Nyeri otot dan sendi

Dilansir https://www.americanriverbrewingcompany.com/ dari laman Gavi.org, laporan pertama terkait gejala Omicron di Afrika Selatan menunjukkan reaksi nyeri punggung bagian bawah.

Selain itu, rasa nyeri ini juga berlangsung menjalar ke beberapa area lain seperti persendian, dan nyeri otot (myalgia).

3. Kelelahan

Ciri-ciri gejala omicron lainnya yaitu kelelahan sehingga tubuh menjadi lemas bahkan mudah merasa lelah meski tidak beraktivitas berat.

Tanda-tanda kelelahan ini termasuk konstan karena biasanya ikut dirasakan juga oleh penderita Covid-19 varian lain.

4. Sakit kepala

Sakit kepala yang terasa nyeri disertai demam seperti flu merupakan reaksi peradangan bahwa tubuh sedang melawan virus.

Pada gejala Omicron, sakit kepala ini terasa berdenyut, tertekan, dan terkadang disertai rasa menusuk dengan intensitas ringan sampai berat.

5. Tidak kehilangan indera penciuman

Pada varian Covid-19 sebelumnya, penderita yang terinfeksi akan mengalami gangguan indera penciuman dan perasa.

Tapi untuk varian Omicron ini justru sebaliknya. Penderita tidak kehilangan indera penciuman dan perasa sehingga masih terasa normal seperti biasa.

Adapun bentuk gejala lain dari varian Omicron yang terdeteksi menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) adalah:

  • Diare
  • Batuk kering
  • Hidung tersumbat
  • Mual
  • Demam
  • Gejala seperti flu
  • Napas pendek hingga kesulitan bernapas.

Perawatan saat Terinfeksi Varian Omicron

Untuk tahap pengobatan dan perawatan pada penderita Covid-19 varian Omicron relatif sama, yaitu melakukan tes Covid-19 terlebih dulu seperti antigen atau PCR untuk memastikan.

Melakukan tes antigen dinilai memiliki sensitivitas yang efektif terutama jika Anda benar-benar sedang bergejala.

Dikarenakan Omicron lebih mudah menular seperti gejala flu biasa, sebaiknya segera lakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan ke orang lain yang kondisi kesehatannya lebih rentan.

Selain itu, lakukan pemeriksaan berkala ke fasilitas kesehatan terdekat atau melalui telemedicine supaya diberikan obat apabila mengalami keluhan lain.

Ciri-ciri gejala Omicron seperti di atas bisa saja berbeda terutama jika orang yang terinfeksi memiliki penyakit penyerta.

Oleh karena itu, apabila merasakan tanda-tanda serius dan tidak biasa setelah dinyatakan positif Covid-19, maka segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan intensif.

Gejala Omicron Paling Umum di Orang yang Sudah Vaksin Penuh

Gejala Omicron Paling Umum di Orang yang Sudah Vaksin Penuh

Seseorang yang sudah divaksin dua kali hingga yang sudah booster pun ternyata masih bisa terpapar virus corona Omicron.

Gejala varian virus corona Omicron pada orang yang sudah divaksin dua kali atau booster pun berbeda dengan yang belum mendapatkan vaksin.

Berikut beberapa gejalanya, dirangkum dari laman informasi kesehatan:

1. Gejala Pilek

Menurut Maya Clark-Cutaia selaku profesor di New York University Meyers College of Nursing, orang yang sudah divaksin dan terinfeksi Omicron cenderung mengeluhkan sakit kepala, nyeri tubuh dan demam.

“Seperti pilek yang parah,” ungkapnya.

Sementara sesak napas, batuk dan gejala mirip flu terjadi pada mereka yang terinfeksi namun belum divaksinasi.

Direktur Kesehatan Global Pengobatan Darurat di New York-Presbyterian dan Pusat Medis Universitas Columbia Craig Spencer mengatakan orang yang menerima booster mungkin merasakan sakit tenggorokan. Sementara mereka yang sudah divaksin dua dosis punya gejala kelelahan dan batuk, namun tidak ada sesak napas.

2. Tidak Demam dan Kehilangan Bau serta Rasa

Gejala kehilangan indera perasa dan bau kurang umum untuk Covid-19 Omicron. Selain itu juga mungkin kehilangan satu gejala lagi yakni demam.

Judith O’Donnel selaku Kepala Bagian Penyakit Menular di Penn Presbyterian Medical Center mengatakan, tidak banyak yang mengalami demam bagi orang yang terinfeksi meski sudah divaksin dan menerima booster. Kemungkinan gejala yang timbul adalah pilek.

“Orang yang divaksinasi punya gejala pilek, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, namun tidak demam. Jika Anda divaksinasi dan dibooster dan itu adalah gejala yang dialami, mungkin terkena Covid-19,” jelasnya.

Gejala Omicron Paling Umum di Orang yang Sudah Vaksin Penuh

3. Tingkat Keparahan yang Berbeda

Spesialis Penyakit Menular di University of California Peter Ching-Hong mengatakan orang yang divaksinasi dan mendapatkan booster nampaknya punya gejala yang tidak terlalu parah. Selain itu juga waktu sakitnya berlangsung lebih singkat.

Dia mengatakan orang yang tidak divaksinasi akan bergejala selama lima hari atau lebih. Namun mereka yang menerima vaksin lengkap hanya punya gejala 1-2 hari.

4. Orang Tidak Divaksin Dirawat di Rumah Sakit

Mereka yang tidak divaksin berisiko untuk mendapat perawatan di rumah sakit.

Meskipun tim ilmuwan di Case Western Reserve University menemukan risiko pada Omicron di AS setengah dari Delta, tapi masih memungkinkan terutama pada orang yang tidak divaksinasi.

Sementara menurut Daniel Griffin selaku spesialis penyakit menular di ProHealth New York, orang yang tidak divaksin mendapatkan penyakit lebih sistematik seperti pneumonia dengan Omicron.

“Faktanya saya belum merawat orang yang dibooster di rumah sakit saat ini dengan Covid, menunjukkan mereka adalah pasien rawat jalan dan sembuh di rumah,” kata Griffin.

Gejala Varian Omicron XE ke Orang yang Sudah Divaksin Lengkap

Gejala Varian Omicron XE ke Orang yang Sudah Divaksin Lengkap

Varian Covid-19 kembali ditemukan bernama XE. Orang yang terinfeksi varian ini memiliki gejala dan tingkat keparahannya bergantung pada vaksinasi dan kekebalan yang didapatkan dari infeksi sebelumnya.

Mint melaporkan gejala pada orang yang terkena varian XE pada beberapa orang bisa ringan. Namun untuk orang lain bisa lebih parah.

Untuk gejala varian XE memang belum bisa disebutkan secara signifikan. “Namun nampaknya gejala yang timbil mirip dengan yang ditimbulkan oleh omicron asli,” kata dokter penyakit dalam di Johns Hopkins Bayview Medical Center di Baltimore, Erica Johnson, dikutip dari media Internasional, Jumat kemarin

Sebagai informasi saja, gejala varian BA.1 (omicron asli) dan BA.2 (omicron siluman) ringan mulai dari batuk, demam, kelelahan, dan kemungkinan kehilangan indera perasa atau penciuman. Beberapa orang yang terinfeksi juga melaporkan gejala pilek, masalah pencernaaan, sakit kepala, dan juga ruam kulit.

Setelahnya, masih bermunculan varian baru serta subvariannya. Seperti Omicron yang akhir-akhir ini menghebohkan Inggris karena banyak terinfeksi sub-variannya. Varian Omicron terbaru yaitu, XD, XE dan XF.

Sub-varian XD dan XF adalah gabungan dari varian Delta AY.4 dan Omikron BA.1. Sementara itu, varian Omicron XE sendiri merupakan merupakan gabungan dari sub varian Omicron yakni BA.1 dan BA.2.

Gejala Varian Omicron XE ke Orang yang Sudah Divaksin Lengkap

Gejala terinfeksi sub-varian tersebut sebenarnya mirip-mirip, pun tidak beda jauh dengan gejala terpapar varian Omicron pada umumnya. Nadia menekankan bahwa sub-varian ini patut jadi perhatian di Indonesia. Meski begitu, tidak perlu terlalu panik dan takut.

Zoe Covid-19 Study melaporkan gejala varian XE hampir mirip dengan yang terlihat pada pasien BA.2, yakni:

1.Sakit kepala
2.Sakit tenggorokan
3.Nyeri otot
4.Demam
5.Diare
6.Mual
7.Muntah
8.Sakit perut

Varian XE sendiri merupakan hasil mutasi dari BA.1 dan BA.2, serta disebut sebagai cicit omicron. XE juga diyakini sangat menular dan membuat keampuhan vaksin untuk Covid-19 dipertanyakan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan XE 10 kali lebih menular dari omicron. Angka tersebut menjadi tingkat penularan tertinggi dari seluruh strain yang ada sebelumnya.

Sejak awal tahun ini, XE telah teridentifikasi di Inggris. Sejak saat itu, telah ditemukan lebih dari 600 kasus varian tersebut.

5 Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Perlu Diwaspadai

5 Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Perlu Diwaspadai

Kasus penyebaran virus Covid-19 varian Omicron semakin meningkat akhir-akhir ini. Saat ini, Omicron sudah masuk kategori varian of concern (VOC) Covid-19 di berbagai negara.

Masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri gejala Omicron agar pencegahan penularan dan penanganannya dapat dilakukan dengan segera.

Melansir berita Covid-19, dokter sekaligus Kepala Asosiasi Medis di Afrika Selatan, Angelique Coetzee mengatakan, gejala varian omicron sangat bisa dideteksi terutama saat menyerang tubuh manusia.

Selain itu, lanjut Coetzee, ciri-ciri gejala Omicron termasuk ringan sehingga cukup sulit dibedakan seperti penyakit flu pada umumnya.

Ciri-Ciri Gejala Omicron

Berdasarkan hasil penelitian, ciri-ciri paling umum yang menunjukkan seseorang terkena infeksi Covid-19 varian omicron adalah sebagai berikut:

5 Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Perlu Diwaspadai

1. Sakit tenggorokan tapi tidak batuk

Sakit tenggorokan disertai batuk merupakan salah satu gejala umum ketika seseorang dinyatakan terinfeksi virus Covid-19.

Tapi pada varian Omicron, sakit tenggorokan cenderung terasa gatal, kering, bahkan tanpa disertai batuk.

2. Nyeri otot dan sendi

Dilansir dari laman berita omicron, laporan pertama terkait gejala Omicron di Afrika Selatan menunjukkan reaksi nyeri punggung bagian bawah.

Selain itu, rasa nyeri ini juga berlangsung menjalar ke beberapa area lain seperti persendian, dan nyeri otot (myalgia).

3. Kelelahan

Ciri-ciri gejala omicron lainnya yaitu kelelahan sehingga tubuh menjadi lemas bahkan mudah merasa lelah meski tidak beraktivitas berat.

Tanda-tanda kelelahan ini termasuk konstan karena biasanya ikut dirasakan juga oleh penderita Covid-19 varian lain.

4. Sakit kepala

Sakit kepala yang terasa nyeri disertai demam seperti flu merupakan reaksi peradangan bahwa tubuh sedang melawan virus.

Pada gejala Omicron, sakit kepala ini terasa berdenyut, tertekan, dan terkadang disertai rasa menusuk dengan intensitas ringan sampai berat.

5. Tidak kehilangan indera penciuman

Pada varian Covid-19 sebelumnya, penderita yang terinfeksi akan mengalami gangguan indera penciuman dan perasa.

Tapi untuk varian Omicron ini justru sebaliknya. Penderita tidak kehilangan indera penciuman dan perasa sehingga masih terasa normal seperti biasa.

Adapun bentuk gejala lain dari varian Omicron yang terdeteksi menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) adalah:

  • Diare
  • Batuk kering
  • Hidung tersumbat
  • Mual
  • Demam
  • Gejala seperti flu
  • Napas pendek hingga kesulitan bernapas.

Perawatan saat Terinfeksi Varian Omicron

Untuk tahap pengobatan dan perawatan pada penderita Covid-19 varian Omicron relatif sama, yaitu melakukan tes Covid-19 terlebih dulu seperti antigen atau PCR untuk memastikan.

Melakukan tes antigen dinilai memiliki sensitivitas yang efektif terutama jika Anda benar-benar sedang bergejala.

Dikarenakan Omicron lebih mudah menular seperti gejala flu biasa, sebaiknya segera lakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan ke orang lain yang kondisi kesehatannya lebih rentan.

Selain itu, lakukan pemeriksaan berkala ke fasilitas kesehatan terdekat atau melalui telemedicine supaya diberikan obat apabila mengalami keluhan lain.

Ciri-ciri gejala Omicron seperti di atas bisa saja berbeda terutama jika orang yang terinfeksi memiliki penyakit penyerta.

Oleh karena itu, apabila merasakan tanda-tanda serius dan tidak biasa setelah dinyatakan positif Covid-19, maka segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan intensif.